shared by him via BBM...
150 Juta
untuk kali ke seratus lima puluh juta
mereka tanyakan engkau soalan yang sama
“hei kenapa kau masih lagi mahu kan dia?"
"apa kau buta? apa kau pura-pura suka?”
di seratus lima puluh juta kali itu
di depan semua engkau tarik tangan aku
yang sedang buat muka kosong tak ambil tahu,
sambil ketawa engkau bilang satu persatu:
“dia mungkin bengis seperti singa"
"tapi dia nangis tonton cerita korea"
"dia mungkin keras bila bersuara"
"tapi dia jelas jujur apa adanya--"
"aku lagi kenal dia”
dah lebih seratus lima puluh juta kali
aku pesan padamu apa yang bakal jadi
"engkau dan aku ada mungkin tidak serasi"
"kau sangat manis, aku ini pula dawai besi"
di setiap seratus lima puluh jutanya
aku pun dalam hati semacam tak percaya
"apa kau lihat pada aku, jujurkan saja"
terus kau cubit dagu aku sambil berkata:
“sayang mungkin baran tak kira masa"
"tapi sayang tahan kalau yang salah saya"
"sayang mungkin saja keras kepala"
"tapi sayang manja bila kita berdua--"
"saya kenal sayang saya”
buat apa dicerita bahagia kita rasa
biar tak dipercaya, peduli orang kata
baju ronyok tak apa asal pakai selesa
berkilau tak bermakna kalau hati tak ada
aku lebih bengis dari sang naga
tapi bisa nangis semata demi senja
suaraku keras tak berbahasa
kerna aku rimas gedik mengada-ngada
aku mudah baran tidak semena
mana boleh tahan angin cemburu buta
dan aku sengaja tunjuk keras kepala
aku punya manja kau saja boleh rasa
rahsia kita berdua
mereka tanyakan engkau soalan yang sama
“hei kenapa kau masih lagi mahu kan dia?"
"apa kau buta? apa kau pura-pura suka?”
di seratus lima puluh juta kali itu
di depan semua engkau tarik tangan aku
yang sedang buat muka kosong tak ambil tahu,
sambil ketawa engkau bilang satu persatu:
“dia mungkin bengis seperti singa"
"tapi dia nangis tonton cerita korea"
"dia mungkin keras bila bersuara"
"tapi dia jelas jujur apa adanya--"
"aku lagi kenal dia”
dah lebih seratus lima puluh juta kali
aku pesan padamu apa yang bakal jadi
"engkau dan aku ada mungkin tidak serasi"
"kau sangat manis, aku ini pula dawai besi"
di setiap seratus lima puluh jutanya
aku pun dalam hati semacam tak percaya
"apa kau lihat pada aku, jujurkan saja"
terus kau cubit dagu aku sambil berkata:
“sayang mungkin baran tak kira masa"
"tapi sayang tahan kalau yang salah saya"
"sayang mungkin saja keras kepala"
"tapi sayang manja bila kita berdua--"
"saya kenal sayang saya”
buat apa dicerita bahagia kita rasa
biar tak dipercaya, peduli orang kata
baju ronyok tak apa asal pakai selesa
berkilau tak bermakna kalau hati tak ada
aku lebih bengis dari sang naga
tapi bisa nangis semata demi senja
suaraku keras tak berbahasa
kerna aku rimas gedik mengada-ngada
aku mudah baran tidak semena
mana boleh tahan angin cemburu buta
dan aku sengaja tunjuk keras kepala
aku punya manja kau saja boleh rasa
rahsia kita berdua
No comments:
Post a Comment